Ayam Betutu Denpasar Khas Gilimanuk yang Halal

Menurut sebuah artikel sejarah yang pernah aku baca, konon masakan betutu pertama kali dibuat di daerah Gianyar, salah satu kabupaten di provinsi Bali.

Kemudian masakan yang kaya rempah nusantara ini menjadi populer ke seluruh pelosok Bali hingga kawasan Bali barat yaitu Gilimanuk.

Dulunya, betutu dibuat hanya pada saat ada upacara adat atau kegiatan besar keagamaan Hindu sebagai agama mayoritas masyarakat Bali. Itu sebabnya betutu termasuk masakan yang spesial.

Selain itu, betutu ini dimasak dengan teknik memasak yang terbilang rumit, yaitu ayam yang sudah dibumbui dengan berbagai rempah-rempah tersebut dibungkus daun pinang terlebih dahulu untuk kemudian dipanggang di dalam pasir dan diberi bara sekam selama hampir sepuluh jam lamanya untuk menjadi matang sempurna.

Hmmm, kebayang dong gimana lamanya, keburu lapar marimar!

Namun demi efisiensi waktu dan tenaga, mengolah betutu dengan teknik demikian sudah jarang sekali digunakan.

Sebagai gantinya, memasak betutu kini lebih umum menggunakan teknik ungkep yang dimasak di atas tungku yang menggunakan kayu bakar. Cara tersebut diyakini dapat memberikan cita rasa yang serupa dengan ayam betutu Gilimanuk jaman dulu.

Tapi jujurly sih, aku tetep pengen banget mencicipi ayam betutu yang macam ini. Dulu akutu pernah nonton acara masak-masak gitu di televisi, kebetulan ceritanya lagi bikin ayam betutu dengan cara ribet original begini.

Aku lupa resepnya, karena emang nggak merhatiin, tapi seingatku sang host yang ditemani bintang tamu sedang memasukkan hingga kemudian mengeluarkan bungkusan olahan betutu dari lubang pasir di pinggir pantai yang atasnya sudah diberi api untuk membuat bara di atasnya.

Asli ngeces sih. Hahaha.